Petani se-Kecamatan Kasimbar menolak adanya aktivitas Tambang PT Trio Kencana di Kecamatan Kasimbar

Pada hari ini, Senin 17/01/2022, Ratusan masa yang terdiri dari Mahasiswa, nelayan dan petani se-Kecamatan Kasimbar melakukan aksi yang di koordinir oleh Aliansi Rakyat Tani Peduli Lingkungan Kecamatan Kasimbar. Aksi ini di maksudkan untuk menyuarakan aspirasi terkait masalah pertambangan yang telah di kelola PT Trio Kencana di Kecamatan Kasimbar.

Aliansi rakyat tani peduli lingkungan Kecamatan Kasimbar membawa tuntutan penolakan terhadap aktivitas pertambangan PT. Trio Kencana yang di nilai akan merugikan banyak petani dan berdampak buruk terhadap lingkungan.

Terdapat 3 tuntutan Aliansi Rakyat tani peduli lingkungan Kecamatan antara lain sebagai berikut:
1. Menuntut Bupati dan ketua DPR Parigi Moutong untuk mendesak Pemerintah Sulawesi Tengah mencabutan Izin Usaha Pertambangan milik Pt. Trio kencana di kecamatan kasimbar.
2. Mendesak pihak keamanan untuk menurunkan alat berat yang di berada di Desa Kasimbar, Deso Posona, dan Desa Tovalo dalam kurung waktu selambat-lambatnya satu hari.
3. Usut tuntas dan adili Camat serta oknum Kades yang terlibat dalam pertambangan di Kecamatan Kasimbar.

Selain membawa tuntutan kepada pemerintah dan DPRD untuk mencabut Izin usaha pertambang PT trio kencana, masa aksi juga hadir meminta pihak keamanan dalam hal ini Polres Parigi Moutong dan Kepolisian Sektor Kasimbar untuk segera menurunkan alat berat yang sedang beroperasi di Desa Kasimbar, Posona, dan Tovalo dalam waktu 1 x 24 jam.

Masa aksi mulai bertemu di titik kumpul pada pukul 09.00 WITA lalu menuju ke Desa Posona. Sepanjang jalan Korlap melakukan orasi untuk mengajak masyarakat ikut berpartisipasi dalam aksi yang lokasi aksinya berada di Desa Kasimbar. Tepat pada pukul 10.00 WITA, beberapa perwakilan masa aksi menyampaikan orasi politiknya serta mengajak masyarakat turun ke jalan untuk melakukan aksi penolakan terhadap aktivitas pertambangan di kecamatan kasimbar. Kemudian pukul 10.30 masa aksi menuju Desa Kasimbar yang merupakan lokasi aksi hari ini.

Masa kemudian sampai dititik aksi di Desa Kasimbar pukul 11.00 WITA, dengan menyanyikan lagu-lagu perjuangan, penyampaian puisi, teatrikal serta orasi yang dilakukan perwakilan Petani dan Mahasiswa. Masa aksi lalu memblokade jalan untuk meminta pihak pihak yang berwajib dalam hal ini Bupati, Ketua DPRD dan Kapolres Parigi Moutong hadir di titik aksi.

Aksi blokade jalan selama 5 jam dilakukan masa aksi sehingga jalan trans Sulawesi terpaksa terhenti hingga menimbulkan antrian panjang dan kemacetan. walaupun dibawa panasnya terik matahari namun tidak memadamkan semangat perjuangan para petani hingga tuntutan mereka terpenuhi.

Sampai pada pukul 14.00 pihak Polres dalam hal ini Kapolres beserta rombongan mendatangi masa aksi yang meminta membukakan jalan, namun mendapat respon penolakan dari masa aksi yang meminta pihak Polres segera menurunkan alat berat yang sudah beroperasi di wilayah Desa Posona, Desa Kasimbar, dan Tovalo. Adapun kesepakatan baru bisa dilakukan oleh pihak keamanan bersamaan dengan aliansi setelah mendatangani MOU kesepakatan untuk bersama sama menurunkan alat berat.

Pukul 14.30 masa aksi membuka jalan untuk dilewati dan kemudian menuju kekantor Camat untuk melakukan penyegelan kantor sebagai bentuk protes dan kekecewaan terhadap pemerintah, sebab tidak ada satupun perwakilan pemerintah maupun DPRD yang menemui massa aksi pada hari ini. Meski demikian, usaha yang diupayakan tidak boleh surut. Perjuangan tetap harus konsisten dilanjutkan, karena perjuangan belum sampai tujuan. Api perjuangan tidak boleh padam.

Setelah selesai menyegel kemudian masa aksi secara tertib membubarkan diri, namun korlap beserta masa lainnya melakukan evaluasi aksi untuk selanjutnya akan mengawal pihak keamanan untuk menurunkan alat berat yang beroperasi di Kecamatan Kasimbar.

Hidup rakyat
Hidup Petani
Hidup Mahasiswa

Korlap Yamin

Tinggalkan Komentar Anda :