PALU-Tambak udang di Desa Uekuli dan Desa Betaua, Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo Unauna terancam aktivitas tambang bijih besi.
Koordinator Riset Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Sulawesi Tengah Andika, Selasa, mengatakan warga yang berprofesi sebagai penambak udang di dua desa mengeluhkan hasil tambak mereka berkurang karena bahan bakar perusahaan tambang menimbulkan pencemaran.
“Sebelum adanya perusahaan tambang, mereka bisa memperoleh udang sebanyak 200 kilogram akan tetapi sekarang menurun drastis menjadi hanya 40 kg,” ungkapnya.
Andika mengatakan, tak hanya penghasilan warga yang berkurang akan tetapi juga menimbulkan konflik antar kedua desa, soal tapal batas sehingga warga menuntut perusahaan tambang tidak beroperasi lagi.
Bupati Tojo Una-Una Damsjik Ladjalani melakukan moratorium atas aktivitas tambang. Namun demikian surat keputusan tentang moratorium tersebut belum dikeluarkan sekalipun pada pertengahan bulan Maret 2012 perusahaan tambang PT INA Touna Mining telah mengevakuasi seluruh peralatan tambang seperti buldozer, truk, dan tongkang milik perusahaan.
Oleh karena itu, Jatam Sulteng mendesak Bupati Tojo Unauna untuk tidak memberikan ruang yang kedua kalinya bagi perusahaan tambang di wilayah itu.
“Kami juga meminta agar pemerintah membentuk komite land reform atau pokja pembagian tanah untuk membagi lahan konsesi tambang kepada petani yang tidak bertanah, dan petani penggarap sesuai amanat Undang-Undang Pokok Agraria Tahun 1960,” tegasnya. (mw)
Oleh : Mochammad Subarkah
Sumber : Bisnis-KTI. Wednesday, 25 April 2012