• Indeks
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
Senin 6 Oktober, 2025
JATAM SULTENG
  • Siaran Pers
  • Berita
  • Artikel
  • Terbitan
    • Buletin Jatamers
    • Bahan Bacaan
  • Galeri
    • Foto
    • Video
No Result
View All Result
  • Siaran Pers
  • Berita
  • Artikel
  • Terbitan
    • Buletin Jatamers
    • Bahan Bacaan
  • Galeri
    • Foto
    • Video
No Result
View All Result
JATAM SULTENG
No Result
View All Result

Hilirisasi Nikel: Untungkan Pebisnis, Miskinkan Warga

by JATAM SULTENG
23 Desember 2023
in Siaran Pers
Bagikan!Bagikan!Bagikan!

Tiga calon wakil presiden (cawapres) yang berkontestasi dalam Pilpres 2024 beradu gagasan dalam debat yang digelar di Jakarta, Jumat (22/12) malam. Tema debat kali ini adalah ekonomi kerakyatan dan digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur, dan perkotaan.

Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dalam membalas pernyataan Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), dan Cawapres nomor urut 3, Mahfud Md, mengenai diplomasi perdagangan, menawarkan hilirisasi sebagai solusi konkret.

“Saya jawab paling konkret, hilirisasi. Kita jangan mau lagi mengirim barang mentah. Kita harus mampu meningkatkan nilai tambah dalam negeri. Contoh, nikel, dulu sebelum hilirisasi kita ekspor hanya USD 3 miliar sekarang setelah hilirisasi menjadi USD 33 miliar. Ini saya baru bicara masalah nikel belum masalah timah, tembaga, bauksit, dan lain-lain,” kata Gibran.

Usulan hilirisasi, termasuk nikel, oleh Gibran tampak hanya melanjutkan program andalan Presiden Jokowi, Ayah kandungnya sendiri yang, selama ini mengandung banyak masalah.

Pertama, hilirisasi nikel yang dilakukan di Indonesia selama ini justru menguntungkan China. Mengingat perusahaan yang melakukan hilirisasi kebanyakan dari China, sehingga keuntungannya justru lebih banyak lari ke China. Selain itu, perusahaan-perusahaan yang mengolah nikel (smelter) justru banyak mendapatkan insentif, salah satunya melalui tax holiday atau insentif pembebasan pembayaran pajak. Jangka waktu tax holiday ini variatif, bergantung pada nilai investasi.

Kedua, hilirisasi di wilayah sentra nikel telah memicu kemiskinan bagi warga. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), peningkatan angka kemiskinan di wilayah sentra nikel justru naik. Mulai dari Sulawesi Tengah, yang naik sekitar 0,11 persen poin dari 12,30 persen menjadi 12,41 persen. Lalu disusul Sulawesi Selatan, yang mengalami kenaikan angka kemiskinan 0,04 persen poin dari 8,66 persen menjadi 8,70 persen. Demikian juga dengan di Maluku Utara yang naik 0,09 persen poin dari 6,37 persen pada September 2022 menjadi 6,46 persen.

Ketiga, hilirisasi nikel selama ini telah memicu perluasan perampasan ruang produksi warga, mulai dari lahan-lahan pertanian, wilayah tangkap nelayan, hingga mencemari air, air laut, merusak ekositem, kawasan hutan, dan berdampak pada terganggunya kesehatan warga yang ditandai muncul dan meningkatnya ragam penyakit.

Dalam praktiknya, program hilirisasi itu juga memicu masifnya kekerasan dan intimidasi, hingga kriminalisasi terhadap warga yang mempertahankan ruang hidupnya.

Contoh nyata atas kejahatan lingkungan dan kemanusiaan itu, terjadi di Pulau Obi, Halmahera Selatan, tempat dimana kawasan industri Harita Group beroperasi. Lahan-lahan warga dicaplok, sumber air dan air laut tercemar, warga terserang penyakit, bahkan satu orang warga mendekam dipenjara karena dituduh menghalang-halangi aktivitas tambang.

Hal serupa terjadi di Pulau Wawonii, Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara, tempat dimana PT Gema Kreasi Perdana, anak usaha Harita Group, beroperasi. Warga penolak tambang yang mempertahankan ruang hidupnya justru mengalami kekerasan, intimdiasi, hingga kriminalisasi terhadap 35 orang warga. Operasi tambang di daratan juga telah mencemari sumber air warga yang memicu munculnya penyakit gatal-gatal, hingga air laut keruh-kecoklatan akibat limbah tambang.

Demikian juga di Sagea, Halmahera Tengah, Maluku Utara dan Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah. Di dua wilayah itu, operasi PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) di Halmahera Tengah dan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) telah berdampak pada alih fungsi lahan skala besar, mencemari perairan dan merusak kawasan hutan, hingga berdampak pada terganggunya kesehatan warga.

Ironisnya, dampak eksternalitas dari hiliriasi itu, tidak dianggap sebagai bagian dari kerugian negara, semua dibebankan kepada warga. Padahal, daya rusak itu pada akhirnya juga berdampak pada terganggunya income, daya beli, dan menjadi sumber kemiskinan.

Tiga Capres-Cawapres Sama

Agenda hilirasi bahan mentah tambang ini sebetulnya juga menjadi bagian dari agenda dua pasangan capres-cawapres, Ganjar-Mahfud dan Anies-Amien.

Pasangan Ganjar-Mahfud, misalnya, bercita-cita menjadikan Indonesia sebagai pemain nikel raksasa dunia. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Eksekutif TPN Ganjar-Mahfud, Heru Dewanto yang bermimpi menjadikan Indonesia lima besar kekuatan ekonomi dunia. Capres Ganjar bahkan mendorong hilirasi tidak sebatas pada komoditas nikel, tetapi juga mesti perluas ke sektor kelautan, pertanian, perkebunan hingga digital infrastruktur.

Demikian juga dengan pasangan Anies-Muhaimin yang mendukung hilirisasi, program andalan Jokowi. Menurut Anies hilirisasi harus didorong dengan reindustrialisasi, sehingga akan tercipta 15 juta lapangan pekerjaan dalam lima tahun ke depan.

Tiga pasangan capres-cawapres tersebut tampak menjadikan agenda hilirasi sebatas mengejar pertumbuhan ekonomi tanpa mendalami siapa sesungguhnya pihak yang meraup keuntungan.

Upaya hilirisasi untuk menciptakan lapangan kerja juga mengabaikan realitas empiris ihwal rantai proses hilirisasi yang justru telah memicu lenyapnya ruang produksi warga yang, pada akhirnya menyebabkan alih profesi dan kemiskinan.

Pengabaian atas realitas itu menunjukkan bahwa tiga pasangan capres-cawapres tampak tengah menjaga kepentingan pelaku bisnis, mengabaikan suara warga yang sedang menderita akibat digempur oleh percepatan dan perluasan pembongkaran material tambang untuk kepentingan hilirisasi dari industri.

Narahubung:

Alfarhat Kasman – Pengkampanye JATAM – 085298306009
Moh Taufik – Koordinator JATAM Sulawesi Tengah – 082292095416

Jakarta, 22 Desember 2023

Previous Post

Dana Kampanye Pemilu 2024 dari Tambang Ilegal: Fenomena Lama, Terorganisir, dan Dibiarkan

Next Post

Solidaritas Korban Ledakan Smelter PT. IMIP

Related Posts

HATAM 2025: Sulteng Bangkrut!
Siaran Pers

HATAM 2025: Sulteng Bangkrut!

17 Agustus 2025
HATAM 2025 “Melawan Ekstraktivisme, Merawat Hidup, Menyatukan Perlawanan”
Siaran Pers

HATAM 2025 “Melawan Ekstraktivisme, Merawat Hidup, Menyatukan Perlawanan”

3 Mei 2025
Siaran Pers: RUU Minerba Disahkan, Bukti Senayan adalah Panggung Sirkus untuk Berbisnis
Siaran Pers

Siaran Pers: RUU Minerba Disahkan, Bukti Senayan adalah Panggung Sirkus untuk Berbisnis

19 Februari 2025
Next Post
Solidaritas Korban Ledakan Smelter PT. IMIP

Solidaritas Korban Ledakan Smelter PT. IMIP

JATAM SULTENG GUGAT DINAS ESDM DI KOMISI INFORMASI SULAWESI TENGAH

JATAM SULTENG GUGAT DINAS ESDM DI KOMISI INFORMASI SULAWESI TENGAH

Discussion about this post

Informasi Terpopuler :

  • Cabut Izin Usaha Pertambangan PT. Sumber Swarna Pratama (PT. SSP)  di Kabupaten Morowali Utara

    Cabut Izin Usaha Pertambangan PT. Sumber Swarna Pratama (PT. SSP) di Kabupaten Morowali Utara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • HATAM 2025: Sulteng Bangkrut!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Enam Perusahaan Tambang di Banggai Tidak Kantongi IPPKH

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diduga Jadi Penyebab Banjir di Morut, JATAM Desak Inspektur Tambang Evaluasi Aktivitas Pertambangan Nikel di Wilayah Pesisir Teluk Tomori

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tolak Tambang di Desanya, Perwakilan Warga Desa Lelang Matamaling Temui Pemprov dan DPRD Sulteng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Informasi Terkini :

Masyarakat Desa Lelang Matamaling berharap secepatnya ada keputusan dari Pemprov sehingga masalah ini tidak berlarut-larut.

Tolak Tambang di Desanya, Perwakilan Warga Desa Lelang Matamaling Temui Pemprov dan DPRD Sulteng

17 Agustus 2025
Warga Bangkep Tolak Tambang Batu Gamping, Ancam Kawasan Karst dan Sumber Mata Air

Warga Bangkep Tolak Tambang Batu Gamping, Ancam Kawasan Karst dan Sumber Mata Air

14 Juli 2025
SIARAN PERS – PEKERJA ILLEGAL

JATAM Sulteng Tantang Aparat Tindak PETI Lobu-Taopa

29 Juni 2025
JATAM SULTENG

Jaringan Advokasi Tambang Sulawesi Tengah Adalah Organisasi Non Pemerintah yang Bekerja untuk Meluaskan Informasi dan Advokasi akan Dampak Negatif Industri Tambang.

Konstituen :

JATAM Nasional - JATAM Kaltim - JATAM Kaltara

  • Indeks
  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

© 2019 - 2025 | JATAMSulteng.org | All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Siaran Pers
  • Berita
  • Artikel
  • Terbitan
    • Buletin Jatamers
    • Bahan Bacaan
  • Galeri
    • Foto
    • Video

© 2019 - 2025 | JATAMSulteng.org | All Rights Reserved.