• Indeks
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
Minggu 17 Agustus, 2025
JATAM SULTENG
  • Siaran Pers
  • Berita
  • Artikel
  • Terbitan
    • Buletin Jatamers
    • Bahan Bacaan
  • Galeri
    • Foto
    • Video
No Result
View All Result
  • Siaran Pers
  • Berita
  • Artikel
  • Terbitan
    • Buletin Jatamers
    • Bahan Bacaan
  • Galeri
    • Foto
    • Video
No Result
View All Result
JATAM SULTENG
No Result
View All Result
PENAMBANG TERANCAM DISKRIMINASI

PENAMBANG TERANCAM DISKRIMINASI

by JATAM SULTENG
20 Januari 2019
in Artikel
Bagikan!Bagikan!Bagikan!

PALU, Terkait dengan ancaman kapolda yang akan melakukan tindakan penegakan hukum terhadap aktivitas penambang poboya, membuat jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Sulteng angkat bicara. Anggota Divisi Riset dan Kampanye Jatam Sulteng, Sarina, manghawatirkan bahwa upaya Kapolda itu malah mengriminalisasi masyarakat penambang.”pertambangan rakyat dipoboya seharusnya diatur dengan mekanisme pertambangan kolektif. Disinilah peranan pemerintah, bukannya justru berdiri membela kepentingan Citra Palu Mineral (CPM). ini sama saja pemerintah dan penegak hukum berada di bawah telunjuk pengusaha.

Jalan keluar yang di tempuh harus tepat, bukan moratorium karena akan memberkuat kepentingan,”tegas sarina. Sarina mengatakan, sumber dari ekspolitasi dan perusakan daya dukung lingkungan dipoboya disebabkan kepemilikan individual atas alat-alat produksi tromol dan tong.

“Penambangan kolektif adalah salah satunya cara yang terbaik. tromol dan tong itu memang harus disita, namun harus diberikan alternative terbaik,”sarannya. Menurut Sarina, para penambang seharusnya diberikan perspektif untuk mengelola pertambangan dalam unit-unit usaha bersama, tetunya dengan sistem ramah lingkungan.”memang cara ini akan memakan waktu, tapi lebih baik dari pada cara-cara yang instan dengan memberikan hak pengelolaan pertambangan kepada pengusaha yang justru akan lebih anarkis dalam merusak lingkungan,”terangnnya.

Sementara itu, isu penutupan areal pertambangan poboya oleh Kapolda ternyata tidak membawa dampak bagi aktivitas pertambangan. Buktinya, hingga saat ini masi banyak warga mengurus kartu sebagai tiket malakukan kegiatan pertambangan. Rumah Dewan Adat Poboya, Ali Djalaludin, sebagai tempat pengurus kartu tambang hampir setiap hari ramai dikunjungi warga. Bahkan, pantauan media ini, selasa (2/2), warga yang akan mengurus kartu sampai mengantri hingga luar rumah.

“katanya kalau mau urus kartu ditempatini, jika kita datang disini,” tutur Lendi, warga asal Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara. lendy mengaku baru dua hari berada di palu, dengan maksud kedatangan untuk menambang.

Kediaman Ali Djalaludin, setiap harinya selalu ramai dikunjungi warga, sebab bukan warga baru saja yang harus membuat kartu. Warga yang telah memiliki kartu juga harus aktif memperbaharui kartu tambang miliknya sebab sifatnya hanya berlaku tiga bulan. ditanya soal issu penutupan dari pihak Mapolda, Ruslan menganggap itu bukan hal yang penting. Menurutnya, selama aktivitas pertambangan masi dibuka berarti kesempatan untuk mencari rezeki masi ada.

“kalau mau tutup, kasihan warga disini. jika ada aturan tegas soal aturan penambanagan itu lebih baik, dari pada harus ditutup. banyak warga yang menggatungkan hidupnya disini, khususnya masyarakat palu,”pinta Ruslan.FIT

Previous Post

PERTAJAM REALITAS DENGAN AKSI TEATERIKAL

Next Post

DONGGI SENORO LNG MENCARI CALON PEMBELI BARU

Related Posts

6 Tambang Nikel di Banggai Diduga Tanpa IPPKH. JATAM: Jangan Biarkan Beroperasi!
Artikel

Arogansi PT GNI dan Jejaring Kepentingan Elit Politik di Balik Peristiwa Bentrokan TKI dan TKA di Morowali Utara

18 Januari 2023
Selamat Hari HATAM 2021
Artikel

Selamat Hari HATAM 2021

2 Juni 2021
Jatam dan Kiara: Pemerintah, Jangan Izinkan Perusahaan Buang Tailing ke Laut
Artikel

Jatam dan Kiara: Pemerintah, Jangan Izinkan Perusahaan Buang Tailing ke Laut

13 Maret 2020
Next Post
DONGGI SENORO LNG MENCARI CALON PEMBELI BARU

DONGGI SENORO LNG MENCARI CALON PEMBELI BARU

BERKAS PENAMBANG ILEGAL DILIMPAHKAN

BERKAS PENAMBANG ILEGAL DILIMPAHKAN

Discussion about this post

Informasi Terpopuler :

  • Banjir Watusampu, Walhi-Jatam Tantang Walikota Palu dan Gubernur Sulteng*

    Diduga Jadi Penyebab Banjir di Morut, JATAM Desak Inspektur Tambang Evaluasi Aktivitas Pertambangan Nikel di Wilayah Pesisir Teluk Tomori

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • JATAM Sulteng Nilai Kapolda Tak Serius Berantas PETI Poboya dan Parimo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tolak Tambang di Desanya, Perwakilan Warga Desa Lelang Matamaling Temui Pemprov dan DPRD Sulteng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Warga Bangkep Tolak Tambang Batu Gamping, Ancam Kawasan Karst dan Sumber Mata Air

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • POLA SOGOKAN SOSIAL DI BALIK RENCANA PENGELOLAAH TAMBANG EMAS DI MOUTONG

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Informasi Terkini :

Masyarakat Desa Lelang Matamaling berharap secepatnya ada keputusan dari Pemprov sehingga masalah ini tidak berlarut-larut.

Tolak Tambang di Desanya, Perwakilan Warga Desa Lelang Matamaling Temui Pemprov dan DPRD Sulteng

17 Agustus 2025
Warga Bangkep Tolak Tambang Batu Gamping, Ancam Kawasan Karst dan Sumber Mata Air

Warga Bangkep Tolak Tambang Batu Gamping, Ancam Kawasan Karst dan Sumber Mata Air

14 Juli 2025
SIARAN PERS – PEKERJA ILLEGAL

JATAM Sulteng Tantang Aparat Tindak PETI Lobu-Taopa

29 Juni 2025
JATAM SULTENG

Jaringan Advokasi Tambang Sulawesi Tengah Adalah Organisasi Non Pemerintah yang Bekerja untuk Meluaskan Informasi dan Advokasi akan Dampak Negatif Industri Tambang.

Konstituen :

JATAM Nasional - JATAM Kaltim - JATAM Kaltara

  • Indeks
  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

© 2019 - 2025 | JATAMSulteng.org | All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Siaran Pers
  • Berita
  • Artikel
  • Terbitan
    • Buletin Jatamers
    • Bahan Bacaan
  • Galeri
    • Foto
    • Video

© 2019 - 2025 | JATAMSulteng.org | All Rights Reserved.