• Indeks
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
Rabu 15 Oktober, 2025
JATAM SULTENG
  • Siaran Pers
  • Berita
  • Artikel
  • Terbitan
    • Buletin Jatamers
    • Bahan Bacaan
  • Galeri
    • Foto
    • Video
No Result
View All Result
  • Siaran Pers
  • Berita
  • Artikel
  • Terbitan
    • Buletin Jatamers
    • Bahan Bacaan
  • Galeri
    • Foto
    • Video
No Result
View All Result
JATAM SULTENG
No Result
View All Result

Stop Penggunaan Merkuri Demi Keselamatan Alam

by JATAM SULTENG
24 Februari 2020
in Berita
Bagikan!Bagikan!Bagikan!

Penegak Hukum Dinilai Lakukan Pembiaran Aktivitas Peti

PALU- Pengamat Pertambangan di Sulteng, Syahrudin, mendesak aparat pegenak hukum untuk bekerja secara profesional dengan melakukan langkah-langkah pencegahan dengan cara sosialisasi melalui pemerintah dan masyarakat terkait aktivitas pertambangan emas ilegal (PETI).

“Langkah lebih jauhnya adalah upaya penindakan para pemasok bahan beracun mercuri dan sianida. Jika hal tersebut tidak dilakukan, maka aparat penegak hukum lalai dalam memberi perlindungan kepada masyarakat,” ujar Syahrudin kepada media ini, Rabu (19/2).

Etal, sapaan akrabnya, menambahkan, belakangan ini masyarakat kembali disugukan dengan fenomena PETI. Isu tersebut pertama kali booming di Sulteng pada tahun 2010. Awalnya, kata dia, para penambang menggunakan pendekatan konvensional seperti mendulang.

“Tetapi seiring dengan waktu, metode penambangan rakyat konvensional kini bergeser menggunakan bahan kimia berbahaya. Pergeseran metode urai oleh masyarakat karena munculnya kelompok-kelompok pemodal yang ikutan melakukan penambangan tanpa izin. Tercatat, beberapa kelompok ikut melakukan penambangan tanpa izin dengan menggunakan merkuri dan sianida sebagai cara mengurai endapan emas dari batu atapun tanah,” tuturnya.

PETI di Sulteng, lanjut dia, juga sudah banyak bermunculan, seperti di Poboya Kota Palu, DongiDongi Kabupaten Sigi, Malomba di Kecamatan Dondo Tolitoli dan Kabupaten Parigi Moutong.

Menurutnya, maraknya penambangan ilegal itu akibat lemahnya kontrol dan penindakan aparat [enegak hukum, dan juga tidak sedikit oknum penegak hukum mengambil keuntungan dengan melakukan pembiaran terhadap penambangan tanpa izin yang seolah-olah atas nama rakyat kecil, tetapi diolah oleh kelompok pemodal besar di Kota Palu dan sekitarnya.

Harusnya, kata dia, bahaya merkuri yang mengintai masyarakat Sulteng, menjadi titik tolak bagi aparat penegak hukum untuk menindak dan menertibkan penambangan tanpa izin yang menggunakan bahan beracun.

“Sebab tugas perlindungan masyarakat juga melekat pada aparat penegak hukum dan melindungi masyarakat dari limbah mercuri dan sianida berrati juga melindungi masyarakat Kota Palu khususnya daari bhaya penyakit ginjal, mutasi gen, cacat, kerusakan hati,kerusakan kulit dan kanker. Lebih dasyatnya lagi menghentikan penambangan tanpa izin yang menggunakan merkuri dan sianida, juga telah melindungi warga dari kematian,” katanya.

Mantan aktivis Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Sulteng itu juga mengapresiasi upaya pemerintah untuk menerbitkan Peraturan Presiden tentang penutupan tambang ilegal.

Menurutnya, upaya itu merupakan kemajuan untuk perlindungan masyarakat dan lingkungan akibat penambangan ilegal.

“Ini juga bisa menjadi payung bagi aparat penegak hukum untuk menindak para pelaku penambangan ilegal tersebut,”tutupnya.

Sebelumnya di Jakarta, Wakil Presiden, Ma’ruf Amin, mengatakan, pemerintah akan menerbitkan Peraturan Presiden untuk menindaklanjuti praktik penambangan tanpa izin yang menyebabkan bencana dan kerugian bagi masyarakat.

“Seluruh (penambangan) yang tidak berizin harus ditutup, prinsipnya itu,” kata Ma’ruf.

Kata dia, pemerintah akan membentuk satuan tugas yang melibatkan aparat TNI dan Polri untuk proses penegakan hukum bagi pemilik dan pelaku kegiatan tambang ilegal.

Pelaksanaan kegiatan tambang yang tidak berizin, lanjut dia, berdampak buruk bagi lingkungan hidup dan juga pembangunan kedepan. Selain bencana alam, limbah yang dihasilkan dari praktik tambang juga berdampak bagi kesehatan masyarakat disekitar lokasi pertambangan.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, jumlah titik kegiatan tambang yang tidak memiliki izin sebanyak 8.683 dengan luas 146.540 hektare per April 2017. Sementara tambang yang berizin sebanyak 7.464.

Sumber : Media Alkhairaat

Previous Post

SKPT PT Maksima Tiga Berkat Diduga Cacat Hukum

Next Post

Menanti Penertiban Ilegal Mining dan Pemasok Merkuri & Sianida Di Sulawesi Tengah

Related Posts

Masyarakat Desa Lelang Matamaling berharap secepatnya ada keputusan dari Pemprov sehingga masalah ini tidak berlarut-larut.
Berita

Tolak Tambang di Desanya, Perwakilan Warga Desa Lelang Matamaling Temui Pemprov dan DPRD Sulteng

17 Agustus 2025
Warga Bangkep Tolak Tambang Batu Gamping, Ancam Kawasan Karst dan Sumber Mata Air
Berita

Warga Bangkep Tolak Tambang Batu Gamping, Ancam Kawasan Karst dan Sumber Mata Air

14 Juli 2025
SIARAN PERS – PEKERJA ILLEGAL
Berita

JATAM Sulteng Tantang Aparat Tindak PETI Lobu-Taopa

29 Juni 2025
Next Post
Hutan Gundul Banjir Muncul

Menanti Penertiban Ilegal Mining dan Pemasok Merkuri & Sianida Di Sulawesi Tengah

Jatam dan Kiara: Pemerintah, Jangan Izinkan Perusahaan Buang Tailing ke Laut

Jatam dan Kiara: Pemerintah, Jangan Izinkan Perusahaan Buang Tailing ke Laut

Discussion about this post

Informasi Terpopuler :

  • Cabut Izin Usaha Pertambangan PT. Sumber Swarna Pratama (PT. SSP)  di Kabupaten Morowali Utara

    Cabut Izin Usaha Pertambangan PT. Sumber Swarna Pratama (PT. SSP) di Kabupaten Morowali Utara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • HATAM 2025: Sulteng Bangkrut!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Enam Perusahaan Tambang di Banggai Tidak Kantongi IPPKH

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diduga Jadi Penyebab Banjir di Morut, JATAM Desak Inspektur Tambang Evaluasi Aktivitas Pertambangan Nikel di Wilayah Pesisir Teluk Tomori

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tolak Tambang di Desanya, Perwakilan Warga Desa Lelang Matamaling Temui Pemprov dan DPRD Sulteng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Informasi Terkini :

Masyarakat Desa Lelang Matamaling berharap secepatnya ada keputusan dari Pemprov sehingga masalah ini tidak berlarut-larut.

Tolak Tambang di Desanya, Perwakilan Warga Desa Lelang Matamaling Temui Pemprov dan DPRD Sulteng

17 Agustus 2025
Warga Bangkep Tolak Tambang Batu Gamping, Ancam Kawasan Karst dan Sumber Mata Air

Warga Bangkep Tolak Tambang Batu Gamping, Ancam Kawasan Karst dan Sumber Mata Air

14 Juli 2025
SIARAN PERS – PEKERJA ILLEGAL

JATAM Sulteng Tantang Aparat Tindak PETI Lobu-Taopa

29 Juni 2025
JATAM SULTENG

Jaringan Advokasi Tambang Sulawesi Tengah Adalah Organisasi Non Pemerintah yang Bekerja untuk Meluaskan Informasi dan Advokasi akan Dampak Negatif Industri Tambang.

Konstituen :

JATAM Nasional - JATAM Kaltim - JATAM Kaltara

  • Indeks
  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

© 2019 - 2025 | JATAMSulteng.org | All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Siaran Pers
  • Berita
  • Artikel
  • Terbitan
    • Buletin Jatamers
    • Bahan Bacaan
  • Galeri
    • Foto
    • Video

© 2019 - 2025 | JATAMSulteng.org | All Rights Reserved.