• Indeks
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
Rabu 20 Agustus, 2025
JATAM SULTENG
  • Siaran Pers
  • Berita
  • Artikel
  • Terbitan
    • Buletin Jatamers
    • Bahan Bacaan
  • Galeri
    • Foto
    • Video
No Result
View All Result
  • Siaran Pers
  • Berita
  • Artikel
  • Terbitan
    • Buletin Jatamers
    • Bahan Bacaan
  • Galeri
    • Foto
    • Video
No Result
View All Result
JATAM SULTENG
No Result
View All Result
Warga Morowali Utara Kembali Datangi Gedung Perwakilan Rakyat, Tuntut PT CORII

Warga Morowali Utara Kembali Datangi Gedung Perwakilan Rakyat, Tuntut PT CORII

by JATAM SULTENG
30 Maret 2021
in Berita
Bagikan!Bagikan!Bagikan!

Setelah melakukan aksi menginap di halaman Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Morowali Utara (Morut), Sulawesi Tengah (Sulteng), bersama keluarga sebelumnya.

Kini sekitar 30-an warga Dusun Lambolo, Desa Ganda-ganda, Kecamatan Petasia, Morowali Utara itu kembali mendatangi gedung dewan tersebut untuk meminta kejelasan pendataan warga yang dinilai kurang tepat.

Sebab, tidak semua rumah warga dimasukkan oleh Tim Appraisal sebagai penerima ganti rugi lahan bangunan warga terdampak asap perusahaan PT COR Industri Indonesia (PT CORII).

30-an warga Lambolo yang menuntut kejelasan itu didominasi ibu-ibu.

Sejak pagi hari, mereka sudah mendatangi gedung DPRD karena tidak terima data kepala keluarga yang masuk sebagai ganti rugi lahan dari PT COR Industri Indonesia (PT CORII) hanya 29 keluarga.

Sementara data yang dimasukkan sebelumnya dan sesuai kesepakatan antara PT CORII dengan masyarakat terdampak sebanyak 54 kepala keluarga

“Kami ke DPRD bukan berdemonstrasi, tapi mempertanyakan kejelasan lahan yang tidak masuk untuk dibayar oleh PT CORII,” kata Ketua Kelompok Peduli Lingkungan (KPL) Dusun Lambolo, Eci Lamalaoa, Senin (29/3).

Menurutnya, warga yang terdampak merasa sakit hati kepada PT CORII karena mereka harus menerima indikasi kebohongan perusahaan itu lagi. Sebab sebelumnya, antara warga dan PT CORII sudah melakukan kesepakatan awal mengenai jumlah rumah yang harus dibayar untuk ganti rugi, namun data yang keluar hanya 29 kepala keluarga.

“Kami sudah bosan dibohongi Bu Ratna. Kami tanya ke Tim Appraisal katanya Bu Ratna yang bilang kalau hanya jumlah tersebut yang dimasukkan warga, sebab yang lain mengundurkan diri. Padahal tidak seperti itu,” ujar Ecy kesal.

Sebagai informasi, Bu Ratna adalah Humas dari PT CORII. Karena sudah merasa bosan dengan indikasi ketidakjujuran dari pihak PT CORII, Ecy dan warga terdampak tidak akan meninggalkan gedung dewan hingga mereka mendapat kejelasan dari PT CORII.

Tuntutan warga agar PT CORII memperbaiki kontrak kerjanya dengan Tim Appraisal, dengan menambah jumlah keluarga seperti yang telah disepakati sebelumnya.

“Ibu Ketua DPRD tadi menerima kami. Dia janji akan menyelesaikan masalah kami. Tapi dia pergi sebentar. Saya dengar dia mau balik lagi ke sini. Kami akan tunggu,” katanya.

Sedangkan Humas PT CORII, Bu Ratna melalui sambungan telepon dengan Ketua DPRD Morut, Mega Ambo Asa yang didengar langsung warga, berjanji hari ini, Senin (29/3), akan membuat kontrak yang baru. Namun, dari info yang pihaknya dengar, Humas PT CORII, Ratna akan mendatangani kontrak tersebut esok harinya, Selasa (30/3). Sehingga, Ecy dan warga lainnya tidak mau percaya dengan penjelasan Humas PT CORII tersebut.

Akhirnya, Ketua DPRD Morut, Mega Ambo Asa memberi saran kepada warga untuk kembali ke Lambolo, sebab akan mengagendakan pertemuan dengan pihak terkait esok harinya. Namun, warga Lambolo menolak dan ingin diselesaikan hari ini.

“Kami tidak mau lagi dengar apa yang Bu Ratna sampaikan. Janjinya banyak dan tidak pernah ditepati. Kami akan bertahan di tempat ini. Kalau perlu tidur di sini,” kata Ecy yang diamini warga Lambolo.

Sementara itu, media ini berusaha mengonfirmasi keluhan warga Dusun V Lambolo ke Humas PT CORII, Ratna, melalui sambungan telepon, yang bersangkutan memilih tidak ingin berbicara dengan media ini.

Sebaliknya dia meminta agar ditanyakan langsung ke DPRD Morut, sebab sebelumnya mereka sudah melakukan komunikasi dengan DPRD.

“Eee…sudah saya nda anu. Nanti konfirmasinya di anu saja. Nanti kalau bicara lebih, apa saya semua yang kena. Konfirmasi sama dewan. Kan sudah bicara langsung sama dewan tadi,” katanya segera menutup telepon.

Sedangkan saat media ini menanyakan hal itu kepada DPRD Morut dalam hal ini, Ketua DPRD Morut, Mega Ambo Asa selaku pihak yang menerima langsung warga Dusun V Lambolo, mengaku belum bisa bicara lebih banyak karena sedang dalam acara Rakornis.

“Saya lagi di tempat kegiatan. Sebentar saya telepon balik,” katanya lalu menutup telepon.

Sumber : https://kumparan.com/paluposo/warga-morowali-utara-kembali-datangi-gedung-perwakilan-rakyat-tuntut-pt-corii-1vRxpqcERIS/full

Previous Post

Warga Morowali Utara Terus Tagih Janji PT COR Industri Indonesia

Next Post

Sungai Tercemar, SMDP Melakukan Aksi Terhadap PT Koninis Fajar Mineral

Related Posts

Masyarakat Desa Lelang Matamaling berharap secepatnya ada keputusan dari Pemprov sehingga masalah ini tidak berlarut-larut.
Berita

Tolak Tambang di Desanya, Perwakilan Warga Desa Lelang Matamaling Temui Pemprov dan DPRD Sulteng

17 Agustus 2025
Warga Bangkep Tolak Tambang Batu Gamping, Ancam Kawasan Karst dan Sumber Mata Air
Berita

Warga Bangkep Tolak Tambang Batu Gamping, Ancam Kawasan Karst dan Sumber Mata Air

14 Juli 2025
SIARAN PERS – PEKERJA ILLEGAL
Berita

JATAM Sulteng Tantang Aparat Tindak PETI Lobu-Taopa

29 Juni 2025
Next Post
Sungai Tercemar, SMDP Melakukan Aksi Terhadap PT Koninis Fajar Mineral

Sungai Tercemar, SMDP Melakukan Aksi Terhadap PT Koninis Fajar Mineral

JATAM SULTENG Desak Kementerian ESDM,  Melakukan Moratorium Pemberian Izin Tambang Di Sulawesi Tengah

JATAM SULTENG Desak Kementerian ESDM, Melakukan Moratorium Pemberian Izin Tambang Di Sulawesi Tengah

Discussion about this post

Informasi Terpopuler :

  • Banjir Watusampu, Walhi-Jatam Tantang Walikota Palu dan Gubernur Sulteng*

    Diduga Jadi Penyebab Banjir di Morut, JATAM Desak Inspektur Tambang Evaluasi Aktivitas Pertambangan Nikel di Wilayah Pesisir Teluk Tomori

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tolak Tambang di Desanya, Perwakilan Warga Desa Lelang Matamaling Temui Pemprov dan DPRD Sulteng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • HATAM 2025: Sulteng Bangkrut!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • JATAM Sulteng Nilai Kapolda Tak Serius Berantas PETI Poboya dan Parimo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Warga Bangkep Tolak Tambang Batu Gamping, Ancam Kawasan Karst dan Sumber Mata Air

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Informasi Terkini :

Masyarakat Desa Lelang Matamaling berharap secepatnya ada keputusan dari Pemprov sehingga masalah ini tidak berlarut-larut.

Tolak Tambang di Desanya, Perwakilan Warga Desa Lelang Matamaling Temui Pemprov dan DPRD Sulteng

17 Agustus 2025
Warga Bangkep Tolak Tambang Batu Gamping, Ancam Kawasan Karst dan Sumber Mata Air

Warga Bangkep Tolak Tambang Batu Gamping, Ancam Kawasan Karst dan Sumber Mata Air

14 Juli 2025
SIARAN PERS – PEKERJA ILLEGAL

JATAM Sulteng Tantang Aparat Tindak PETI Lobu-Taopa

29 Juni 2025
JATAM SULTENG

Jaringan Advokasi Tambang Sulawesi Tengah Adalah Organisasi Non Pemerintah yang Bekerja untuk Meluaskan Informasi dan Advokasi akan Dampak Negatif Industri Tambang.

Konstituen :

JATAM Nasional - JATAM Kaltim - JATAM Kaltara

  • Indeks
  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

© 2019 - 2025 | JATAMSulteng.org | All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Siaran Pers
  • Berita
  • Artikel
  • Terbitan
    • Buletin Jatamers
    • Bahan Bacaan
  • Galeri
    • Foto
    • Video

© 2019 - 2025 | JATAMSulteng.org | All Rights Reserved.